L i f e h e r e q u i t e f u n

MENCARI CINTA SEJATI Happy Ending

 Ini soal kisah Fatmah wanita yang lahir di ujung samudra yang jauh dan mencoba berlayar mencari Cinta Sejati.

Duhai jiwa yang tenang, pada suatu ketika Fatmah merasa gusar, ia mencintai seseorang yang iya yakini belum dapat ia miliki, karena ia pernah terluka sehingga ia terlalu berhati-hati dalam menyatakan perasaanya. Hingga pada suatu ketika ia kehilangan kesempatan karena Alyan sudah meminang Asra, anak seorang saudagar yang terpaksa ia nikahi karena ingin melindunginya. 

Singkatnya tak beberapa lama kemudian Fatmah berusaha untuk melupakan Alyan pria satu-satunya yang ia cintai pada pandangan pertama namun terlewatkan begitu saja bahkan belum sempat berjuang untuk menyatakan perasaanya. Fatmah larut dalam pencarian yang sulit, ia seperti kapal berlayar tanpa nahkoda tak punya kendali kemana harus berlabuh, sedikit petunjukpun tidak ada. Ia hanya mengikuti kata hati dan meyakini bahwa Cinta Sejati yang baik akan tercermin pada hati yang baik pula, begitupun sebaliknya. 

Hingga pada suatu ketika Fatmah berencana untuk melakukan perjalanan panjang untuk mencari cinta sejati dan kemudian sebelum rencana itu terlaksana ia dipertemukan dengan seorang mengaku dirinya ksatria , bahkan dengan mudahnya meleleh dan berjanji akan menikahinya selepas ia pulang. Tiba saatnya fatmah pergi untuk melakukan perjalanan panjang , namun dengan hati yang tertinggal. Untuk meneguhkan hatinya selama dalam perjalanan ia berdoa dan memohon petunjuk Allah, apakah orang yang Allah pertemukan sebelum perjalanan panjangnya adalah labuhan hatinya. Hingga pada suatu ketika ia mendapat tamparan besar bahwa laki-laki tersebut bukanlah seorang kstaria sesungguhnya, melainkan hanya seorang perompak yang liar. Hingga ia menghepaskan pengharapannya kembali sebelum terlalu jauh, namun pada akhirnya Fatmah kembali terluka dan kembali menemukan kekosongan dalam dirinya.


Hingga suatu waktu fatmah bertemu dengan seorang yang ia bersikap acuh tak acuh diantara keduanya yang bernama satya, Satya adalah seorang nahkoda yang bersikap dingin namun dalam hati yang terdalam ia menyimpan hati yang seperti mutiara berkilau hanya kepada yang halal baginnya. Beberapa kali kesempatan itu muncul dan mulai mengikat pada suatu ikatan yang suci dalam mistaqan ghalizah. Meskipun cinta belum sepenuhnya dimiliki oleh fatmah namun ia merasa yakin bahwa ini lah pelabuhan yang ia butuhkan bukan yang ia inginkan.

Perjalanan kehidupan cinta keduanya Fatmah dan Satya dimulai dengan tidak mudah, " Apakah mereka akan dibiarkan begitu saja mengakui keimanan tersebut tanpa diuji terlebih dahulu?" Hingga akhirnya Fatma diuji kesetiannya, ia bertemu dengan Alyan yang lama ia tunggu. Banyak hal yang ia ceritakan kepada Alyan selama sepeninggalnya Alyan berlayar, namun singkat cerita Allah tunjukan bahwa Alyan bukanlah yang selama ini iya tunggu dan butuhkan, Alyan bukanlah sosok yang ia bayangkan selama ini, ia bisa berubah begitu menakutkan, sehingga Fatmah merasa ini merupakan petunjuk dari Allah bahwa sesungguhnya hanya Satya lah yang patut ia pertahankan. Karena sebagai wanita kita tidak cukup hanya mencintai namun di Cintai.


Setelah pertemuan Fatmah dengan Alyan, tabir semakin terbuka, hingga akhirnya Satyalah yang selama ini patut iya pertahankan dan Cintai, Satya begitu memuliakan Fatmah dengan Mahar yang mulia. Meminangnya dengan cara yang mulia dan tidak menghinakan dikala ia dalam iman yang lemah. 

Satya begitu besar cintanya kepada Fatmah hingga ia ternyata menunggu Fatmah berlayar dan menjadikan ia pelabuhan terakhir. Satya mencintai Fatmah dalam keadaan kapalnya yang sempat karam dan membuatnya kembali berlayar untuk mencari cinta sejatinya yang ternyata ia adalah Satya.

Hingga Fatmah menyadarinya bahwa betapa beruntungnya Fatmah memiliki Satya. 

Masya Allah Tabarakallah..

Cinta sejati itu telah bertemu dengan cara yang paling Mulia dan Naungan Ridha dan keberkahan dari Allah SWT.

(Cerita ini adalah fiktif belaka, jika ada kesamaan tokoh adalah kebetulan belaka)

PROSES AKAD RUMAH SUBSIDI (RUMAH BERKAH)

 Alhamdulillah tahun 2017 dapat memiliki rumah dengan proses yang cukup panjang, mengambil KPR dengan kerjasama Bank BTN Syariah semoga Berkah dan kelak menjadi hunian yang baik bersama untuk keluarga kecil kami dan berikut foto-fotonya.










Persembahan Cinta untuk Ayahanda

Demi masa,
Dan semua yang dicinta pasti akan kembali kepada-Nya..
Ayahanda kami mencintaimu, pengorbanan dan air mata yang engkau berikan tak ternyana kini telah usai
Dan meninggalkan keharmonisan dalam bingkai kehidupan yang tak lekang oleh waktu dan tak jua akan hilang oleh kehidupan ini..

Ayahanda, meski tangis dan pilu menyeruak dalam hati, engkau tetap tersenyum..
Karena engkau telah meninggalkan cinta kasih, kebaikan yg tak hanya milik kami tapi jg mereka yang engkau cintai..

Ayahanda rayuan yang kami berikan untuk memilikimu kepada Yang Maha Pemilik tak jua bisa merayu-Nya..
Allah SWT. Yang ternyana memiliki cinta kasih yang abadi untukmu, Ayahanda..

Persembahan cinta untuk Ayahanda,
 3 Juli 2013 dalam harmonisasi abadi darimu..

MENJALANI PROSES TA'ARUF YANG SYARAT MAKNA




Bismillahirahmanirahim..

Alhamdulillah bisa kembali ke Blog saya ini setelah sekian tahun saya lewatkan kesempatan demi kesempatan yang lain yang Indah tidak lain adalah berkumpul bersama keluarga kecil saya. 

Alhamdulillah lebih 8 tahun saya lewatkan untuk menulis padahal kisah-kisah Indah dan bahagia banyak saya lewati, namun hati ini sulit sekali istiqomah dalam jalan kebaikan, semoga Allah mengampuni saya. 

Sebelumnya alasan yang menguatkan saya untuk menulis kisah ini karena banyak teman-teman yang bertanya bagaimana saya dan suami bertemu. Sebelumnya agar tidak salah menafsirkan dalam membaca cerita saya ini adalah sungguh saya dan suami hanya hamba yang masih terus belajar agar Allah SWT selalu memberikan taufik dan rahmatNya, maka saya dan suami berusaha mencari RidhaNya dalam memulai niat suci kala itu.

Pada awalnya tahun 2015 saya merasa memiliki keinginan untuk menikah apalagi  Ibunda sudah merasa saya sudah pantas untuk memiliki seorang pendamping tapi apa daya saya bukanlah seorang yang bisa dengan mudahnya menemui calon pujaan hati danmasih belajar menjadi wanita sholehah karena hidup ini memang tempat belajar. Kadang saya masih insecure terhadap teman-teman saya yang sholehah, ngajinya bagus, apalah saya hanya punya semangat hijrah, namun tidak tahu bagaimana itu harus dimulai.

Jalan berliku dan jujur air mata mungkin menghiasi perjalan mencari jodoh ini, sebenarnya Ibunda sampaikan sudah sejak 2013 beberapa bulan setelah Ayahanda berpulang tapi saya merasa Allah belum memantabkan hati saya atau saya yang memang belum berusaha mencari Ridha Allah, apalagi Ayahanda sudah tiada . Bagi saya tidak adalagi yang bisa menjadi tolak ukur bagi saya untuk menentukan jodoh bagi saya. Selain saat itu saya masih mengejar mimpi saya dalam berkarir, Subhanallah :") 

Akhir 2015 Allah memberikan kesempatan untuk saya, adik berserta Ibunda untuk berangkat menjalankan Ibadah Umrah, Masya Allah saya sungguh merasakan puncak cinta ini dari Allah Swt, hingga liku perjalanan mendapati seseorang yang Allah takdirkan untuk saya kelak saya utarakan dengan sungguh saat menjalani Ibadah Umrah saat itu. Berdoa di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram saya selipkan dalam setiap kesempatan. Tetapi sepulang umrah Allah memberi saya ujian setelah keindahan, dan saya bisa hanya berhusnuzon kepada Allah , pasti ada rahasia dibalik rahasia yang telah Allah siapkan. Hingga awal maret 2016 saya hanya fokus beribadah kepada Allah, pasrah dan Ridha atas segala kehendaknya serta harapan saya saat itu hanya satu semoga saya bisa naik kelas. AMIN

Hari demi hari saya lalui, muhasabah diri agar dosa yang ada semoga Allah kikiskan setiap waktunya dengan kesabaran ini. Hingga suatu ketika tepatnya bulan Juli ada sebuah pesan singkat lewat WA dari seorang Ukhti shalehah, namanya Mba Intan. Kurang lebih isinya seperti ini," Assalamualaikum, Riris perkenalkan saya Intan teman kerja mas Riyan, Saya diminta menjadi mediator untuk proses taaruf antara Riris dan Mas Riyan, jika Riris bersedia nanti Riris bisa kirim email untuk saya kirimkan format biodatanya." saya di depan layar handphone hanya bisa tersenyum dengan hati yang 'Mak Jleb" 

Beliau mengirimkan pesan tersebut saat siang hari, namun saya baru membalas pada malam hari yang saya jawab "Maaf ini temannya mas Riyan yang mana?( karena saya memang agak asing dengan sebutan Mas, saya punya teman namun beliau biasa dipanggil dengan sebutan Bang Riyan :P) Hingga kemudian akhirnya saya menyadari Mas Riyan yang mana, :P. selanjutnya setelah  merasa mantab saya bersedia bertukar biodata melalui email Mba Intan tersebut.

singkatnya tahap demi tahap saya lalui di selingi dengan sholat Istiqarah di setiap tahapannya dan kami selalu didampingi dengan Mba Intan dan Suami beliau agar bisa saling menjaga tahap demi tahap proses Taaruf ini, jadi jika di singkat tahapan yang saya lalui dari awal hingga akhir adalah 

Tukar Biodata, Pelajari dan Istiqarah

Perkenalan atau wawancara didampingi masing-masing mediator, Sholat Istiqarah

Jika pada tahap ini sudah mantab dan tidak ada keraguan lanjut ke tahap Khitbah dimana Ikhwan meminta izin kepada orang tua, bisa sendiri atau didampingi oleh pihak laki-laki, namun di proses ini saya meminta kepada sang Ikwan untuk datang sendiri dulu tanpa didampingi orang tua, selanjutnya ketika Ibunda Alhamdulillah menyetujui diikuti dengan menangis karena seperti melihat sosok Almarhum Ayahnda saya pada Mas Riyan, maka orang tua saya meminta untuk segerakan.

Alhamdulillah 3 minggu kemudian tepatnya bulan september tanggal 18 Mas Riyan didampingi dengan orang tua saya mengkhitbah saya secara resmi. Semua proses sangat dimudahkan oleh Allah SWT, sesuai anjuran Rasul saya merahasiakan proses Khitbah hingga penyebaran undangan pernikahan dan Alhamdulillah bulan Desember tanggal 2 tahun 2016 tepatnya hari Jumat bersamaan peringatan 212 di Bundaran HI, saya berserta Suami menjalani Proses Akad Nikah di Musholah dekat rumah saya.


 


Masya Allah Tabarakallah semoga ini sebagai pembuka Rahmat dan Hidayah bagi kami sekeluarga dalam menapaki Ibadah yang suci ini menjadi keluarga yang sakinah Mawadah Warahmah. Amin Ya Rabbal Alamin. 

 

 

 

 

 

Perjalanan Umrah yang syarat makna

Demi matahari dan sinarnya dipagi hari.
Demi bulan apabila ia mengiringi.


Mencintai Allah

Sedang belajar mencintai sesuatu karena Allah Swt.
Berharaplah hanya pada Allah
Berkeluhkesahlah hanya pada Allah
Karena sesungguhnya Allah tempat sebaik-baiknya kembali segala urusan.

Duhai ukhti shalihah..
cukuplah dirimu mengaharap cinta pada manusia, apalagi yang belum halal bagimu.
Sebaik-baiknya laki-laki jika ia serius pasti akan meminangmu. Dia tidak akan memberikan kata-kata gombal dan ayat-ayat Al Quran bukan pula kalimat pengantar gombal. Tetapi untuk tuntunan bagi umat manusia dalam menjalani hidup.

Cinta

Bekali-kali penulis, menulis berbagai hal tentang cinta, namun sungguh penulispun belum mengerti bagaimana sungguh cinta yang sebenarnya. Pencarian arti cinta yang sesungguhnya begitu sulit. Namun, Allah kemudian menuntun hati ini dengan rahmatNya. Cinta yang sesungguhnya adalah Cinta kerana Allah, ia tak nampak, tak pula terasa pula dalam hati tapi ia memeluk iman.

Cinta yang tidak ada alasan untuk meninggalkannya,
Tapi juga tak miliki rasa takut kehilangan, 
Cinta yang pantas diperjuangkan,
Dan Pengorbanan yang tiada akhir,
Demikianlah arti Cinta kerana Allah.


Semoga Allah selalu menata Cinta ini,,,

 
Powered by Blogger